Krishna - Personalitas Tuhan Yang Maha Esa Jilid 1
Tuesday, July 25, 2017
Saturday, July 8, 2017
Shiva - Parvati
Shiva - Parvati
Silsilah Keluarga Sri Krishna
Krishna memiliki 16.108 istri dan masing-masing istri
melahirkan sepuluh anak laki-laki/putra, mereka seperti ayahandaNya Sri Krishna
mereka di berkahi kekuatan, keindahan, kebijaksanaan, ketenaran, kekayaan dan penolakan/keangkuhan.
Berikut adalah 10 nama-nama putra Sri Krishna dari 8 Ratunya.
Ratu Rukmini, Sri Krishna memiliki sepuluh putra: Pradyumna,
Carudesna, Sudesna, Carudeha, Sucaru, Carugupta, Bhadracaru, Carucandra, Vicaru
dan Caru. Tak satu pun dari mereka yang rendah dalam kualitas mereka seperti
ayahandaNya Sri Krishna.
Ratu Satyabhama memiliki sepuluh putra, dan nama-nama mereka
adalah sebagai berikut: Bhanu, Subhanu, Svarbhanu, Prabhanu, Bhanuman,
Candrabhanu, Brhadbhanu, Atibhanu, Sribhanu dan Pratibhanu.
Ratu Jambavati, memiliki sepuluh putra yang dipimpin oleh
Samba. Nama-nama mereka adalah sebagai berikut: Samba, Sumitra, Purujit,
Satajit, Sahasrajit, Vijaya, Citraketu, Vasuman, Dravida dan Kratu. Sri Krishna
secara khusus sangat sayang kepada putra-putra Jambavati.
Ratu Satya, putri Raja Nagnajit, Sri Krishna memiliki
sepuluh putra. Mereka adalah sebagai berikut: Vira, Candra, Asvasena, Citragu,
Vegavan, Vrsa, Ama, Sanku, Vasu dan Kunti. Di antara mereka, Kunti adalah yang
terkuat.
Ratu Kalindi dan putra-putra mereka adalah sebagai berikut:
Sruta, Kavi, Vrsa, Vira, Subahu, Bhadra, Santi, Darsa, Purnamasa dan yang
termuda, Somaka.
Ratu Laksmana, putri Raja provinsi Madras, dia melahirkan
sepuluh putra, nama-nama mereka adalah: Praghosa, Gatravan, Simha, Bala,
Prabala, Urdhvaga, Mahasakti, Saha, Oja dan Aparajita.
Ratu Mitravinda memiliki sepuluh putra. Mereka adalah
sebagai berikut: Vrka, Harsa, Anila, Grdhra, Vardhana, Unnada, Mahamsa, Pavana,
Vahni dan Ksudhi.
Ratu Bhadra memiliki sepuluh putra, nama-nama putranya:
Sangramajit, Brhatsena, Sura, Praharana, Arijit, Jaya, Subadra, Vama, Ayur dan
Satyaka.
Selain delapan ratu kepala, Sri Krishna memiliki 16.100
istri lainnya, dan semua dari mereka masing-masing memiliki sepuluh putra.
Putra tertua dari Rukmini yaitu Pradyumna, menikah dengan
Mayavati, dan setelah itu ia menikah lagi dengan Rukmavati, putri dari paman
dari pihak ibu, Rukmi (kakak Rukmini). Dari Rukmavati, Pradyumna memiliki
seorang putra bernama Aniruddha. Rukmi, kakak dari Rukmini istri pertama Sri
Krishna, dalam pertarungannya dengan Sri Krishna sangat dilecehkan dan dihina,
tapi atas permintaan Rukmini hidupnya diselamatkan. Sejak saat itu Rukmi
menyimpan dendam besar terhadap Sri Krishna dan selalu bertentangan dengan-Nya.
Namun demikian, putrinya Rukmi menikah dengan putra Sri Krishna, dan cucu Rukmi
menikah dengan cucunya Sri Krishna anak dari Aniruddha. Kenyataan ini tampaknya
menakjubkan bagi Maharaja Pariksit ketika ia mendengar dari Sukadeva Gosvami.
"Saya terkejut bahwa Rukmi dan Sri Krishna, yang begitu sangat
bertentangan satu sama lain, bisa lagi dipersatukan oleh hubungan perkawinan
antara keturunan mereka. " Maharaja Pariksit ingin tahu tentang misteri
kejadian tersebut, dan karena itu ia bertanya lebih lanjut kepada Sukadeva Gosvami.
Karena Sukadeva Gosvami adalah seorang yogi dan tidak akan menyembunyikan
wawasan pengetahuannya. Seorang yogi yang sempurna seperti Sukadeva Gosvami
dapat melihat masa lalu, sekarang dan masa depan di semua rincian. Ketika
Maharaja Pariksit bertanya kepada Sukadeva Gosvami, Sukadeva Gosvami menjawab
sebagai berikut:
Rukmavati, tidak bisa memilih suami selain Pradyumna (putra
tertua dari Sri Krishna yang lahir dari Rukmini) dalam svayamvar/ sayembara
karena Pradyumna begitu tampan dan menarik hati. Oleh karena itu, dalam
pertemuan seleksi Rukmawati memberikan karangan bunganya kepada Pradyumna di
hadapan semua pangeran lainnya. Ketika ada perkelahian antara para pangeran,
Pradyumna keluar sebagai pemenang dan karena itu Rukmi terpaksa memberikan putrinya
yang cantik kepada Pradyumna. Meskipun permusuhan selalu menyala di hati Rukmi
karena ia dihina oleh Sri Krishna dalam penculikan adiknya, Rukmini. Ketika
putrinya memilih Pradyumna sebagai suami, Rukmi tidak bisa menolak dan
menyetujui upacara pernikahan, yang sebenarnya hanya untuk menyenangkan
adiknya, Rukmini. Selain kesepuluh anak yang dijelaskan di atas, Rukmini
memiliki satu putri yang cantik dengan mata besar dan ia menikah dengan putra
Krtavarma, yang bernama Bali.
Meskipun Sri Krishna adalah musuh yang bebuyutan Rukmi, ia
memiliki kasih sayang yang besar kepada adiknya, Rukmini, dan ia ingin
menyenangkan hatinya dalam segala hal. Ketika cucu Rukmini, Aniruddha akan
menikah, Rukmi menawarkan Rocana cucunya untuk menikah dengan Aniruddha. Pernikahan
tersebut antara sepupu langsung sangat tidak disetujui oleh kitab pustaka Weda,
tetapi untuk menyenangkan Rukmini, Rukmi menawarkan putrinya dan cucu ke anak
dan cucu dari Sri Krishna. Ketika negosiasi pernikahan Aniruddha dengan Rocana
selesai, pesta pernikahan besar dilaksanakan. Dimulai dari Dvaraka mereka
melakukan perjalanan sampai Bhojakata, wilayah yang Rukmi telah dijajah setelah
adiknya setelah diculik oleh Sri Krishna. Pesta perkawinan ini dipimpin oleh
kakeknya yaitu Sri Krishna, didampingi oleh Baladewa/Balarama, serta istri
pertama Sri Krishna, Rukmini, anaknya Pradyumna, anak Jambavati yaitu Samba
serta banyak kerabat dan anggota keluarga lainnya. Mereka tiba di kota
Bhojakata dan upacara perkawinan
dilaksanakan.
Raja Kalinga adalah teman Rukmi dan ia memberi trik
kecurangan untuk mengalahkan Balarama dalam pertaruhan bermain catur. Di antara
para raja, taruhan dan perjudian di catur merupakan hal yang lumrah. Jika
seorang teman menantang untuk bermain di papan catur, teman tidak bisa menolak
tantangan. Sri Balarama bukanlah pemain catur yang ahli. dan Raja Kalinga
menyarankan Rukmi untuk membalas dendam terhadap anggota keluarga Sri Krishna
dengan menantang Baladewa dalam bermain catur. Meskipun bukan pemain catur yang
ahli, Sri Balarama sangat antusias. Ia menerima tantangan Rukmi. Taruhannya
adalah koin emas. Pertama-tama Balarama ditantang dengan 100 koin, kemudian
1.000 koin, selanjutnya 10.000 koin. Balarama kalah. Pada saat itu Raja Kalinga
dan Rukmi memperoleh kesempatan untuk mengolok Sri Krishna dan Balarama. Raja
Kalinga berbicara dengan nada bercanda dan sengaja memperlihatkan giginya ke
Balarama dan mengolok dengan menyebutnya pecundang dalam permainan. Balarama
bisa sedikit toleran dengan kata-kata bercandaan itu. Namun Ia menjadi agak
gelisah ketika Rukmi menantangnya lagi dengan taruhan dari 100.000 koin emas.
Untungnya, kali ini Balarama menang. Meskipun Balarama menang dari kelicikan
Rukmi, namun Rukmi mengklaim bahwa Balarama sendirilah yang licik dan pecundang
dan seharusnya ia lah yang menang. Karena kebohongan ini, Balarama menjadi
sangat marah. Amarahnya yang besar muncul seperti gelombang pasang di laut pada
hari bulan purnama. Mata Balarama adalah memerah dan seketika Ia menjadi gusar
dan matanya menjadi lebih kemerahan. Kali ini Balarama menantang dan membuat
taruhan sebesar 100.000.000 koin emas.
Balarama menang lagi menurut aturan catur, tapi Rukmi licik
mulai mengklaim bahwa ia lah pemenangnya. Selama pertengkaran itu ada suara
ilahi menggema dari atas dan mengumumkan bahwa dalam permainan ini pemenang
sebenarnya adalah Balarama, sedangkan klaim Rukmi yang menyatakan kemenangannya
adalah benar-benar palsu.
Meskipun begitu, Rukmi bersikeras bahwa Balarama telah
kalah. Rukmi mulai berkata mencemooh, "Balarama, Anda dua bersaudara, anak
laki-laki gembala sapi saja mungkin sangat ahli dalam merawat sapi, tapi
bagaimana bisa Anda menjadi ahli dalam bermain catur atau menembakkan panah di
medan perang ? Mendengar perkataan semacam itu, ruangan mulai bergemuruh dengan
tawa keras dari semua yang hadir di sana. Balarama menjadi sangat marah. Ia
segera mengambil senjatanya, tanpa bicara lebih lanjut, dengan senjatanya
Balarama memukul kepala Rukmi. Hanya satu pukulan saja, Rukmi jatuh dan mati.
Rukmi dibunuh oleh Balarama pada upacara pernikahan Aniruddha.
Raja Kalinga menjadi sangat takut bahwa ia akan menjadi
korban berikutnya, ia akan melarikan diri dari tempat kejadian. Sebelum ia
dapat melangkah, Balarama segera menangkapnya dan karena Raja Kalingan selalu
menunjukkan giginya ketika mengolok-olok Balarama dan Sri Krishna. Dengan
segera Balarama merontokkan semua gigi Raja Kalinga dengan senjatanya itu. Para
pangeran lain yang mendukung Raja Kalinga dan Rukmi juga ditangkap. Balarama
memukuli mereka semua dengan senjatanya. Mereka tidak mencoba untuk membalas
tapi pikir bijaksana dengan melarikan diri dari kejadian berdarah tersebut.
Selama perselisihan antara Balarama dan Rukmi, Sri Krishna
tidak mengucapkan sepatah kata pun, karena Dia tahu bahwa jika Dia mendukung
Baladewa, Rukmini akan bahagia dan jika Dia mengatakan bahwa pembunuhan Rukmi
tidak adil, maka Baladewa akan bahagia. Oleh karena itu, Sri Krishna diam.
Diapun tidak mengubah hubungan kasih sayang-Nya dengan Balarama ataupun dengan
Rukmini.
Subscribe to:
Posts (Atom)